Selasa, 23 Agustus 2016

Sejarah Perhotelan

Sejarah awal mulanya hotel/penginapan

Menger Hotel San Antonio
Hotel adalah tempat dimana kita harus membayar/mengeluarkan uang untuk mendapatkan penginapan dan  layanan. Tetapi alasan kenapa harus mengeluarkan uang untuk menginap berawal dari adanyaliburan’. Awal mula hotel juga merupakan awal mula dari liburan. Asal muasal hotel adalah berasal dari bahasa latinHospitale’ yang berartiasrama untuk para peziarah’.
Liburan di masa itu dibandingkan bertunjuan untuk kesenangan lebih dengan tujuan keagamaan atau bisa juga dianggap untuk hal-hal yang bertujuan serius. Tempat yang ditujukan untuk menjadi tempat beristirahat bagi orang-orang dengan  Perjalanan yang panjang, daerah yang tidak dikenal dan juga tidak cocok. 


Sejarah hotel Dunia/Internasional

Tremont House (Boston, 1829)
Hotel berasal dari kata “hostel” yang mempunyai artitempat penampungan bagi pendatang yang juga menyediakan makanan dan minuman”, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17.
 
Muncul hotel legendaris Tremont House (Boston, 1829) salah satu tempat paling top di Amerika Serikat (AS). Tremont bersaing dengan Astor House, yang dibangun di New York, 1836. Saat itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat.
  Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan kata "motor hotel" atau tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.

Sejarah hotel di Indonesia
Hotel Des Indes

Hotel Der Nederlanden
Asal muasal dunia pariwisata di Indonesia mulai dikenal saat Belanda menjajah Indonesia. Ketika itu, dibangunlah beberapa hotel di berbagai daerah. Misalnya, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal, Hotel Des Indes dan Hotel Rijswijk (Jakarta), Slier Hotel (Solo), Palace Hotel (Malang), atau Grand Hotel (Jogjakarta).
  Industri pariwisata Indonesia makin menanjak saat kepariwisataan di Bali mulai mendapatkan perhatian serius. Pada tahun 1963, dibangunlah Hotel Bali Beach, kemudian menyusul diresmikannya Pelabuhan Udara Ngurah Rai sebagai pelabuhan internasional, tiga tahun berselang. Pada perkembangannya baru-baru ini, Bali makin dijejali turis-turis asing yang gampang dijumpai di berbagai tempat, hingga di pelosok desa terpencil sekali pun.

Sejarah perkembangan hotel pada masa penjajahan belanda di indonesia

Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dikenal pada abad ke- 19 dan itu pun hanya terbatas di kota-kota besar yang berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia, semarang, Surabaya, medan, dan makassar). Kemudian pada permulaan abad ke- 20 dimulailah pendirian dari beberapa hotel di daerah dan kota yang jauh dari pelabuhan (malang, surakarta, bandung, bogor, yogyakarta, dan bukit tinggi). Adapun fungsi hotel yang utama hanya terbatas untuk melayani tamu-tamu atau penumpang kapal yang baru datang dari negeri Belanda serta dari Negara-negara Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia tidak ada sama sekali.

Sejarah perkembangan hotel pada masa penduduk jepang di indonesia
Berkobarnya Perang Dunia II, yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama sekali. Banyak hotel-hotel yang diambil alih oleh pemerintah Jepang, diantaranya dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang agak bagus ditempati perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal




Sejarah perkembangan hotel pada masa indonesia setelah merdeka
Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk menetapkan Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama Badan Pusat Hotel Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang. Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET (Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah R. Tjipto Ruslan.
  Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknyamaka sejak itu HONET resmi dibubarkanPada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi yang bernama SERGAHTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des Indes.
  Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar